Kamis, 25 Juli 2013

Keutamaan Puasa 30 Hari di Bulan Ramadhan

Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

Dan pada malam kedua, ia diampuni, dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.

Dan pada malam ketiga, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”.

Pada malam keempat, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

Pada malam kelima, Allah Ta’ala memberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

Pada malam keenam, Allah Ta’ala memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Pada malam ketujuh, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

Pada malam kedelapan, Allah Ta’ala memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin a.s.

Pada malam kesembilan, seolah-olah ia beribadat kepada Allah Ta’ala sebagaimana ibadatnya Nabi SAW.

Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

Pada malam kesebelas, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

Pada malam keduabelas, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

Pada malam ketigabelas, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

Pada malam keempat belas, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

Pada malam keenam belas, Allah menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

Pada malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

Pada malam kedelapan belas, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

Pada malam kesembilan belas, Allah mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

Pada malam kedua puluh, Allah memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

Pada malam kedua puluh satu, Allah membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

Pada malam kedua puluh dua, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Pada malam kedua puluh tiga, Allah membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

Pada malam kedua puluh empat, ia memperoleh duapuluh empat doa yang dikabulkan.

Pada malam kedua puluh lima, Allah Ta’ala menghapuskan darinya azab kubur.

Pada malam keduapuluh enam, Allah mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

Pada malam keduapuluh tujuh, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

Pada malam keduapuluh delapan, Allah mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

Pada malam kedua puluh sembilan, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

Dan pada malam ketiga puluh, Allah berfirman:”Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari iar Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku” (HR Majalis).


23 Desember 2012


RATU CONDET

Selasa, 28 Mei 2013

"Betapa pun berbakatnya seorang
pemimpin, ia tidak akan mencapai
potensi maksimalnya jika tidak
disiplin" - John C. Maxwell
Dear Eka,
Jalan menuju puncak tidaklah mudah.
Tidak banyak orang yang berhasil
mencapai posisi terbaik dalam sebuah
pekerjaan. Bahkan yang  dianggap
terbaik malah jauh lebih sedikit.
Tak seorang pun bisa meraih prestasi
dan mempertahankannya tanpa disiplin.
Disiplin menempatkan seorang ke
tingkat tertinggi dan membuat
prestasinya bertahan lama.
Untuk mengembangkan gaya hidup
disiplin, salah satu caranya adalah
hilangkan kecenderungan membuat
alasan. Jika Anda selalu punya banyak
alasan mengapa Anda tidak bisa
disiplin, sadarilah bahwa itu
hanyalah suatu pembenaran diri.
Jika sekarang Anda kurang
berdisiplin, mungkin selama ini Anda
terbiasa menikmati makanan pencuci
mulut sebelum memakan nasinya,
menikmati imbalan sebelum
pekerjaannya selesai.
Eka, fokuslah pada hasil akhir.
Setiap kali Anda berkonsentrasi pada
kesulitan pekerjaan, bukan pada
hasil, Anda akan cenderung putus asa.
Jika berkutat pada hal itu terlalu
lama, Anda akan menumbuhkan sifat
mengasihani diri sendiri, bukan
kebiasaan disiplin. Pikirkan
keuntungan dari melakukan pekerjaan
itu, dan kerjakan saja.
Jika Anda tahu Anda berbakat, dan
Anda telah berusaha keras, namun
hanya memperoleh sedikit hasil nyata,
Anda mungkin kurang disiplin.
Perhatikan jadwal Anda minggu lalu,
adakah yang meleset dari
target-target Anda? Jika Anda
menunda-nunda dan berniat
melakukannya nanti, Anda mungkin
perlu membenahi disiplin Anda.
Dear Eka yang sabar,
Sebuah pepatah mengatakan Roma tidak
dibangun dalam sehari. Demikian juga
kesuksesan tidak dibangun secara
instan.  Apalagi jika itu adalah
sebuah kesuksesan jangka panjang.
Untuk mencapai sebuah tujuan
diperlukan kesabaran. Jika Anda ingin
sampai ke kantor atau rumah dengan
selamat, tentu Anda harus sabar
menghadapi kemacetan dan pengemudi
lain yang ugal-ugalan atau melanggar
lalu lintas. 
Demikian juga untuk menggapai
kesuksesan. Kesabaran adalah kunci
dan fondasi untuk membangun
kesuksesan. Jika Anda dicemoohkan
orang, mendapatkan penolakan,
menghadapi banyak rintangan atau
belum memperoleh hasil signifikan
dari kerja keras Anda selama ini,
bersabarlah.
Sebelum menjadi orang terkaya di
dunia versi majalah Forbes, Bill
Gates selama bertahun-tahun menerima
pendapatan dari software ciptaannya
hanya $2 per hari. Nilai yang lebih
rendah dari gaji seorang pegawai
rendahan sekalipun di Amerika. Tapi
Bill Gates tetap sabar dan yakin
dalam menjalankan bisnisnya.
Demikian juga J.K Rowling, penulis
laris buku Harry Potter yang sangat
mendunia. Sebelum sebuah penerbit
kecil di Inggris, Bloomsbury
menerbitkan novel Harry Potter, J.K
Rowling  menghadapi 12 kali penolakan
terhadap manuskripnya. Seandainya J.K
Rowling menyerah dan tidak sabar
dalam menghadapi 12 penolakan
tersebut, kita tidak pernah membaca
hasil karyanya menakjubkan itu dan ia
pun tidak sesukses seperti sekarang
ini.   
Eka, jika Anda merasa sudah cukup
bersabar. Tambahkan lagi dosis sabar
Anda. Perbedaan antara kesuksesan dan
kegagalan adalah pada kesabaran dan
ketekunan.